Praktik dalam Hadits untuk Memahami Quran dan Hadits

Bab 9 : Praktik dalam Hadits - Bahasa Arob Khusus Untuk Memahami Quran dan Hadits
Praktik dalam Hadits untuk Memahami Quran dan Hadits

Seperti yang telah disinggung pada bab sebelumnya yaitu Bab 8 : Praktik dalam Al-Qur'an, bahwa pada bab ini juga termasuk hasil dari belajar.

Silahkan disimak berikut praktiknya:

Daftar Isi Artikel :

Hadits Al-Bukhori

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟ قَالَ: «تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ» رَوَاهُ البُخَارِيُّ

Dari Abdullah bin Amr ra, bahwa seorang lelaki bertanya kepada Nabi : “Amalan Islam manakah yang paling utama?” Jawab beliau: “Kamu memberi makan, kamu mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal maupun tidak kamu kenal.” Diriwayatkan oleh Al-Bukhori

Pembahasan:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو

Dari Abdillah bin Amr

'Abdi : majrur kemasukan huruf Jer sekaligus sebagai Mudhof | Lafzhul Jalalah : majrur menjadi Mudhof Ilaih | Bin atau Ibni : majrur menjadi Badal[1] untuk Abdi, sekaligus sebagai Mudhof | Amrin[2] : majrur menjadi Mudhof Ilaih.

رَضِيَ اللَّهُ عَنْـهُمَا

Semoga Alloh meridhoi keduanya.

Lafzhul Jalalah : marfu' menjadi Fa'il | Huma : di tempat majrur kemasukan huruf Jer 'An.

أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ

bahwa seseorang bertanya kepada Nabi

Anna adalah ejaan lain dari Inna, biasa dipakai jika posisinya di tengah kalimat. Rojulan : manshub menjadi Isim Inna | Sa'ala dst : di tempat marfu' menjadi Khobar Inna | An-Nabiyya : manshub menjadi Maf'ul Bih, adapun Fa'ilnya tersimpan di fi'il Sa'ala yaitu huwa yang kembali ke Rojul.

صَلَّى اللهُ عَلَيْـهِ وَسَلَّمَ

Semoga Alloh memberi sholat dan salam kepadanya

Lafzhul Jalalah : marfu' menjadi Fa'il | Hi : di tempat marfu' kemasukan huruf Jer 'Ala | Fa'il untuk Sallama tersimpan yaitu Huwa di tempat marfu', yang merujuk kepada Alloh.

أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ؟

Islam yang manakah yang terbaik?

Kalimat pertanyaan nonverbal selalu berpola Mubtada' Khobar yang dibalik. Ayyu : marfu' menjadi Khobar Muqoddam (diawalkan) karena berupa pertanyaan, sekaligus sebagai Mudhof | Al-Islami : majrur menjadi Mudhof Ilaih | Khoirun : marfu' menjadi Mubtada' yang diakhirkan.

تُـطْعِمُ الطَّعَامَ

Kamu memberi makan

Tu : di tempat marfu' menjadi Fa'il | Ath-Tho'am : manshub menjadi Maf'ul Bih. Kata kerja memberi butuh dua objek, dan pada potongan hadits ini diperkirakan objek II adalah manusia.

وَتَـقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْـتَ وَمَنْ لَمْ تَـعْرِفْ

dan kamu mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan kepada orang yang tidak kamu kenal

Ta : di tempat marfu' menjadi Fa'il | As-Salam : manshub menjadi Maf'ul Bih | Man : di tempat majrur kemasukan huruf Jer 'Ala | Ta : di tempat marfu' menjadi Fa'il | Man II : di tempat majrur karena di'athofkan (disambungkan hukumnya) kepada huruf Jer 'Ala | Ta : di tempat marfu' menjadi Fa'il.

رَوَاهُ البُخَارِيُّ

Diriwayatkannya oleh Al-Bukhori atau Al-Bukhori meriwayatkannya (hadits di atas)

Hu : di tempat manshub menjadi Maf'ul Bih | Al-Bukhoriyyu : marfu' menjadi Fa'il.


Hadits Muslim

قُلْ: آمَنْــتُ بِـاللهِ، ثُّمَّ اسْتَقِمْ

Katakanlah: ‘Aku beriman kepada Alloh,’ kemudian istiqomahlah.

Tu : di tempat marfu’ menjadi Fa’il | Lafzhul Jalalah : majrur karena kemasukan huruf Jer Bi.


Hadits Abu Dawud

«اللَّهُمَّ بِـكَ أَصْبَحْـنَا، وَبِـكَ أَمْسَيْـنَا، وَبِـكَ نَـحْيَا، وَبِـكَ نَـمُوتُ، وَإِلَيْـكَ النُّشُورُ»

Ya Alloh, karena-Mu aku memasuki Shubuh, karena-Mu aku memasuki sore, karena-Mu aku hidup, dan karena-Mu aku mati, serta hanya kepada-Mu aku dikumpulkan.

Ka (sebanyak empat) : di tempat majrur kemasukan huruf Jer Bi | Na (panjang, sebanyak dua) : di tempat marfu’ menjadi Fa’il | Ilaika : di tempat marfu’ menjadi Khobar Muqoddam (diawalkan) | Ka : di tempat majrur kemasukan huruf Jar Ila | An-Nusyur : marfu’ menjadi Mubtada’ Muakhor (diakhirkan).


Hadits At-Tirmidzi

«لَوْ أَنَّـكُمْ كُنْتُمْ تَـوَكَّلُـونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْـتُمْ كَـمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ تَـغْدُو خِمَاصًا وَتَـرُوحُ بِطَانًا»

Seaindanya kalian benar-benar bertawakal kepada Alloh dengan sebenarnya, pasti kalian diberi rizki sebagaimana burung diberi rizki, yang berangkat di waktu pagi dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.

Kum : di tempat manshub menjadi Isim Inna | Tawakkaluna dst : di tempat marfu’ Khobar Inna | Ta + Wawu : di tempat marfu’ menjadi Fa’il | Lafzhul Jalalah : majrur kemasukan huruf Jar ‘Ala | Haqqo : manshub menjadi Maf’ul, sekaligus sebagai Mudhof | Tawakkuli : majrur menjadi Mudhof Ilaih I | Hi : di tempat majrur menjadi Mudhof Ilaih II | Tum : di tempat marfu’ menjadi Na-ibul Fail (kalimat pasif) | Ath-Thoiru : marfu’ menjadi Na-ibul Fa’il (kalimat pasif) | Ta : di tempat marfu’ menjadi Fa’il | Khimashon : manshub menjadi Maf’ul | Ta : di tempat marfu’ menjadi Fa’il | Bithonan : manshub menjadi Maf’ul;


Hadits An-Nasa-i

«السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِـلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِـلرَّبِّ»

Bersiwak membersihkan mulut dan membuat Alloh ridho.

As-Siwaku : marfu’ menjadi Mubtada’ | Math-harotun : marfu’ menjadi Khobar I | Al-Fami : majrur kemasukan huruf Jer Li | Mardhotun : marfu’ menjadi Khobar II | Ar-Robbi : majrur kemasukan huruf Jer Li.


Hadits Ibnu Majah

«لَا بَأْسَ بِـالْغِنَى لِـمَنِ اتَّقَى، وَالصِّحَّةُ لِـمَنِ اتَّقَى خَيْرٌ مِنَ الْغِنَى، وَطِيبُ النَّفْسِ مِنَ النَّعِيمِ»

Tidak mengapa kaya asal bertaqwa. Sehat bagi orang bertaqwa lebih utama daripada kaya, dan jiwa yang baik (qona’ah) termasuk kenikmatan.

Al-Ghina : majrur kemasukan huruf Jer Bi, tanda majrurnya muqoddaroh (dikira-kira) karena ia termasuk isim maqshur | Man : di tempat majrur kemasukan huruf Jer Li | Ash-Shihhatu : marfu’ menjadi Mubtada’ | Man : di tempat majrur kemasukan huruf Jer Li | Khoirun : marfu’ menjadi Khobar | Al-Ghina : majrur kemasukan huruf Jer Min | Thibu : marfu’ menjadi Mubtada’, sekaligus sebagai Mudhof | An-Nafsi : majrur menjadi Mudhof Ilaih | Minan Na’im : di tempat marfu menjadi Khobar | An-Na’im : majrur kemasukan huruf Jer Min.


Hadits Ad-Darimi

«مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ فَأَدْرَكَهُ، كَانَ لَـهُ كِفْلَانِ مِنَ الْأَجْرِ، فَإِنْ لَمْ يُدْرِكْهُ، كَانَ لَـهُ كِفْلٌ مِنَ الْأَجْرِ»

Siapa yang mempelajari ilmu Syar’i dan berhasil memahaminya maka ia mendapatkan dua bagian pahala, dan jika dia tidak mampu memahaminya maka ia mendapatkan satu bagian pahala.

Al-Ilma : manshub menjadi Maf’ul Bih | Al-Ajri : majrur kemasukan huruf Jer Min | Hu : di tempat majrur kemasukan huruf Jer La | Kiflun : marfu’ menjadi Isim Kana | Minal Ajri : di tempat marfu’ menjadi Khobar Inna | Al-Ajri : majrur kemasukan huruf Jer Min.


Hadits Ahmad

«أَجِيبُـوا الدَّاعِيَ، وَلَا تَـرُدُّوا الْهَدِيَّةَ، وَلَا تَـضْرِبُـوا الْمُسْلِمِينَ»

Penuhilah undangan, jangan menolak hadiah, dan jangan memukul kaum Muslimin.

Wawu : di tempat marfu’ menjadi Fa’il | Ad-Da-i : manshub menjadi Maf’ul Bih | Ta + Wawu : di tempat marfu’ menjadi Fa’il | Al-Hadiyyata : manshub menjadi Maf’ul Bih | Ta + Wawu : di tempat marfu’ menjadi Fa’il | Al-Muslimina : manshub menjadi Maf’ul Bih.


Hadits Ibnu Khuzaimah

«إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَمُرَّ الرَّجُلُ فِي الْمَسْجِدِ لَا يُـصَلِّي فِيـهِ رَكْعَتَيْنِ»

Sesungguhnya di antara tanda Kiamat adalah seseorang melewati masjid tanpa sholat dua rokaat.

Min Asyrothis Sa’ah : di tempat marfu’ menjadi Khobar Inna Muqoddam (diawalkan) | Asyroth : majrur kemasukan huruf Jer Min, sekaligus menjadi Mudhof | As-Sa’ah : majrur menjadi Mudhof Ilaih | An Yamurro dst : di tempat manshub menjadi Isim Inna Muakhor (diakhirkan) | Ar-Rojulu : marfu’ menjadi Fa’il | Al-Masjidi : majrur kemasukan huruf Jer Fi | Yu : di tempat marfu’ menjadi Fa’il | Hi : di tempat majrur kemasukan huruf Jer Fi.


Hadits Ibnu Hibban

«البَرَكَةُ مَعَ أَكَابِرِكُمْ»

Keberhakan itu bersama orang-orang yang dituakan dari kalian.

Al-Barokatu : marfu’ menjadi Mubtada’ | Ma’a Akabirikum : di tempat marfu’ menjadi Khobar | Akabiri : majrur menjadi Mudhof Ilaih I | Kum : di tempat majrur menjadi Mudhof Ilaih II.


Hadits Al-Hakim

«يَوْمُ الْقِيَامَةِ كَقَدْرِ مَا بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ»

Hari Kiamat lamanya seperti jarak antara Zhuhur dan Ashar.

Yaumu : marfu’ menjadi Mubtada’, sekaligus menjadi Mudhof | Al-Qiyamati : majrur menjadi Mudhof Ilaih | Kaqodri dst : di tempat marfu’ menjadi Khobar | Qodri : majrur kemasukan huruf Jer Ka, sekaligus menjadi Mudhof | Ma : di tempat majrur menjadi Mudhof Ilaih | Azh-Zhuhri : majrur menjadi Mudhof Ilaih | Al-‘Ashri : majrur diathofkan (disambungkan hukumnya) dengan Azh-Zhuhri.


[1] Badal adalah pengganti atau alias, misalnya Ustadz Ahmad, di mana Ahmad adalah Badal untuk Ustadz, konsekuensi Badal adalah hukumnya mengikuti kata sebelumnya. Badal dan Na’at hampir mirip, cara menentukan apakah ia Badal atau Na’at menurut kecocokan.

[2] Amr diberi tambahan wawu untuk membedakan dengan Umar, mengingat tulisannya mirip saat tanpa harokat.

Info! Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Praktik dalam Hadits untuk Memahami Quran dan Hadits, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Artikel Terkait

Tentang penulis

House Shine
Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama…

Posting Komentar

Silahkan berkomentar sesuai topik artikel, dan centang Beritahu Saya agar Anda mendapat notifikasi apabila komentar Anda mendapat balasan.